Wednesday, January 1, 2020

Interpretasi EKG dengan 5 Langkah mudah


    Masih bingung membaca hasil EKG ? EKG itu mudah kok hanya perlu mengetahui karakteristik gelombang EKG yang normal dan abnormal saja.
EKG merupakan gambaran dari kelistrikan jantung. Kita dapat mengetahui adanya kelainan pada aktivitas kelistrikan jantung dengan melihat gelombang jantung dari kertas hasil rekaman EKG.
Sebelum menginterpretasikan ekg kita harus mengetahui kertas ekg agar mudah untuk membaca gelombang-gelombangnya.

Kertas EKG
Terdiri dari Kotak kecil (1 mm) dan kotak besar (5 mm)
Garis horizontal
Menunjukan waktu,
1 kk = 0,04 dtk,
1 kb = 0,20 dtk.
Garis vertical
Menggambarkan voltage,
1 kk = 0,1 mv ,
1 kb =0,5 mv.

Langkah-langkah menginterpretasikan EKG
1.      
     1. Tentukan Irama Jantung
Irama jantung dapat di lihat dari jarak antara R-R. Kita bisa menghitung kotak-kotak yang ada di antara gelombang R tersebut dan membandingkannya dengan kotak di antara gelombang R yang lainnya
a.       Reguler, jika jumlah kotak-kotak di antara R atau jarak antara R-R sama/teratur
Misal : jarak antara R  4 KB dan jarak antara R lainnya 4 KB juga maka iramanya reguler
b.      Ireguler, jika jumlah kotak-kotak di antara R atau jarak antara R-R berbeda/tidak teratur
Misal : jarak antara R  6 KB dan jarak antara R lainnya 2 KB maka iramanya ireguler
     2. Tentukan Frekuensi ( HR )
HR (Heart Rate) dapat dihitung dengan cara melihat jumlah kotak-kotak di antara gelombang R untuk irama reguler tetapi jika irama jantung ireguler maka harus mengitung terlebih dahulu sejumlah 30 kotak besar atau 6 detik di kertas EKG, biasanya untuk menghitung HR ireguler dapat melihat lead 2 tambahan yang panjang berada di paling bawah kertas EKG Ada 2 cara untuk menghitung HR 
a.    Irama Reguler
·      300/Jml kotak besar antara R – R
·      1500 /Jml kotak kecil antara R – R
b.    Irama Ireguler
·      Jumlah QRS (30 kotak besar atau 6 detik) x 10
HR normal adalah 60-100 x/menit, jika <60 bradikardi  dan >100 takikardi

3.     3. Tentukan Nilai Gel P, Interval PR, Kompleks QRS, Gel Q, Segmen ST, Gel T dan Interval QT
a.       Gelombang P
gelombang P menunjukkan depolarisasi atrium. Tujuan melihat gelombang P ini untuk mengetahui kelainan pada atrium. Pada EKG gelombang P diukur dari awal P sampai akhir P
o   Normal
Tinggi : < 0,3 mvolt (3mm/3kk)
Lebar : < 0,12 detik (3mm/3kk)
Selalu positif di Lead II
Selalu negatif di aVR
o   Abnormal
-          P pulmonal
Tinggi > 3 mm = pembesaran atrium kanan.
-          P mitral
Lebar > 3 mm = pembesaran atrium kiri.
b.      Interval PR
Interval ini menunjukkan waktu yang dibutuhkan SA node untuk mendepolarisasi otot atrium. Interval PR dapat melihat adanya kelainan konduksi pada jantung terutama di atrium. Interval PR diukur dari  Awal P sampai Awal QRS
o   Normal
Lebar = 0,12 - 0,20 detik (3-5 kk)
o   Abnormal
Memanjang > 0,20 detik= AV Block 1
Memendek = Sindrom Wolff Parkinson White
c.       Kompleks QRS
Kompleks QRS menggambarkan depolarisasi otot ventrikel. Kompleks QRS terdiri dari gelombang Q, Gelombang R dan gelombang S. Masing-masing gelombang tersebut memiliki ciri chas tersendiri. Kompleks QRS dapat di ukur dari awal Q sampai Akhir S
o   Normal :
      Lebar : 0,06 - 0,12 detik (1,5-3 kk)
      Tinggi : Tergantung lead
o   Abnormal :
Lebar > 0,12 detik (3 kk)
Lebar < 0,06 detik (1,5 kk)
1.      Gelombang Q
o   Normal
  Lebar : < 0,04 detik (1 kk)
  Dalam : < 1/3 tinggi R
o   Abnormal (Q patologis)
  Lebar > 0,04 (1 kk)
  Dalam > 1/3 tinggi R
  Menunjukkan infark
2.      Gelombang R
defleksi positif pertama pada kompleks QRS. Gelombang R arahnya selalu ke atas dari V1-V6 ketinggiannya selalu meningkat.
3.      Gelombang S
defleksi negatif sesudah gelombang R. Gelombang S arahnya selalu ke bawah dari v1-v6 kedalamannya semakin berkurang.
d.      Segmen ST
Segmen ST menunjukkan akhir depolarisasi ventrikel sampai mulainya repolarisasi ventrikel. Segmen ini diukur dari akhir kompleks QRS/akhir gelombang S sampai awal gelombang T.  
o   Normal
Berada di garis Isoelektris. Garis isoelektris dapat di buat dengan menarik garis lurus dimulai dari bagian paling bawah gelombang P
o   Abnormal
     Elevasi/segmen ST berada di atas garis isoelektris = Menunjukkan adanya infark
     Depresi/segmen ST berada di atas garis isoelektris = Menunjukkan adanya iskemia
Untuk memastikan adanya tanda infark dapat menggunakan Criteria GUSTO, 1993
     ≥ 0.1mV ST elevasi di dua atau lebih limb leads
     ≥ 0.2 mV ST elevasi di dua atau lebih precordial leads
e.       Gelombang T
o   Normal
< 1 MV (10mm/10kk) di lead dada
< 0,5 MV (5mm/5kk) di lead ekstrimitas
o   Abnormal
     T Tall (Gelombang T tinggi > 10 kk)= Menunjukkan Hiperkalemi
     T Inverted (Gelombang T terbalik)=  Menunjukkan Iskemia
     T Datar (Gelombang T berada di garis isoelektris) = Menunjukkan Hipokalemi
f.       Interval QT
Interval QT menunjukkan waktu yang diperlukan untuk mendepolarisasi otot ventrikel sampai dengan mengadakan repolarisasi kembali. Interval ini diukur dari awal komplek QRS atau gelombang Q sampai akhir gelombang T.
o   Normal
Lebar = 0,38 detik - 0,46 detik (9,5 – 11,5 kk)
o   Abnormal
-          Interval QT memanjang (Lebar > 11,5 kk) = menunjukkan hipokalsemia
-          Interval QT memendek (Lebar < 9,5 kk) = menunjukkan takikardia dan hiperkalsemia.

4.      Tentukan Adakah Tanda Iskemia/Infark

Iskemia dan infark bisa dilihat dengan mengamati segmen ST, gelombang Q dan gelombang T.
a.       ST Depresi menunjukkan iskemia sedangkan ST Elevasi menunjukkan Infark
b.      Q patologis menunjukkan infark
c.       T-Inverted menunjukkan iskemia
Biasanya ST depresi diikuti dengan T-Inverted ketika terdapat iskemia. Sedangkan ST elevasi diikuti dengan Q patologis ketika terdapat imfark
Teman-teman juga bisa melihat bagian jantung mana yang mengalami iskemia atau infark dengan melihat sadapan yang mengalami gangguan. lihat tabel di bawah ini untuk memastikan bagian jantung yag terkena infark/iskemia dengan menyamakan dengan sadapan yang terdapat ST depresi/Elevasi
SADAPAN
BAGIAN JANTUNG
II, III, Avf
Inferior
V1, V2, V3
Anteroseptal
V1-V4
Anterior
V1-V6
Ekstensif Anterior
I, aVL, V5, V6
Anterolateral
I, V6
Apikal
V7- V9
Posterior
V3R, V4R
Ventrikel kanan

5.      Tentukan Axis Jantung
Axis jantung digunakan untuk menentukan arah depolarisasi dari jantung. Nilai normal axis berkisar antara -30° sampai +110°.
Cara menentukan axis jantung yaitu melihat gelombang R dan S di lead 1 dan aVF.  
         Lead 1 = sumbu X  (Tinggi gelombang R-Kedalaman gelombang S)
         aVF = sumbu Y (Tinggi gelombang R-Kedalaman gelombang S)

contoh :
Di lead 1 tinggi gelombang R adalah 10 kk, dan kedalaman S adalah 2 kk
Di aVF tinggi gelombang R adalah 8 kk, dan kedalaman S adalah 3 kk
Jawab :
Teman-teman harus menentukan terlebih dahulu sumbu x dan sumbu y jika ingin menggunakan cara membuat koordinat. Caranya :
         Sumbu X (Lead 1) = Tinggi R – Dalam S = 10-2 = +8
         Sumbu Y (aVF) = Tinggi R – Dalam S = 8-3 = +5

Setelah itu gambar di bidang koordinat dan tentukan besar sudutnya. Koordinat di axis jantung ini bagian atas – dan bagian bawah + berbeda dengan koordinat yang di matematika ya teman J .  Jika sudutnya -300 sd +1100 masih termasuk normal. Apabila aksis jantung antara -30 s/d -90 derajat dinamakan left axis deviation (LAD), apabila +110 derajat s/d +180 derajat dinamakan Right axis deviation (RAD), apabila aksis jantung antara +180 derajat s/d +270 derajat atau -90 derajat s/d -180 derajat dinamakan extrem axis.













Selain menentukan sudut di aksis jantung, teman-teman juga bisa mencoba cara lain yaitu dengan menentukan + atau – di Lead 1 dan AVF dengan cara tinggi R di kurangi dalam S dan tentukan apakah hasilnya + atau – lalu lihat pada tabel di bawah ini

LEAD 1
AVF
AXIS
+
+
Normal
+
-
LAD
-
+
RAD
-
-
Extreme axis








Langkah-langkah menginterpretasikan EKG di atas dapat di coba untuk memecahkan soal EKG. Nilai normal dan abnormal dari masing-masing gelombang harus di perhatikan betul ketika ingin menginterpretasikan EKG. Teman-teman bisa menggunakan patokan Kotak Kecil(KK)/Kotak Besar(KB) untuk menentukan nilai normal dari tiap gelombang untuk lebih memudahkan. Kadang teman-teman merasa kesulitan untuk membedakan macam-macam gelombang EKG itu dapat di atasi dengan ketelitian ^-^


No comments:

Post a Comment