Komunikasi
sangat diperlukan dalam berhubungan dengan orang lain. Dengan berkomunikasi
seseorang bisa menyampaikan maksud dan tujuannya. Hal
yang dahsyat dari komunikasi adalah komunikasi dapat menyembuhkan seseorang
dari penyakit. Dengan berkomunikasi kita bisa membantu menyadarkan seseorang
dari pikiran-pikiran yang tidak benar.
Waham
adalah keyakinan yang salah yang tidak dapat dibenarkan dengan kenyataan.
Seseorang meyakini suatu yang menurutnya benar tetapi tidak bisa di jelaskan
dengan logika atau seseorang tidak mampu membedakan lamunan dan kenyataan. Orang
dengan waham terjadi gangguan pada isi pikirnya. Pemikirannya berbeda dengan
orang normal pada umumnya. Orang dengan waham sangat menyakini bahwa
pemikirannya itu benar dan berusaha mengungkapkannya berulang-ulang agar orang
lain juga mempercayainya.
Ketika
kita dihadapkan dengan klien yang memiliki gangguan jiwa kita harus
berhati-hati dalam berkomunikasi. Komunikasi yang salah justru tidak akan
menyelesaikan permasalahan yang klien miliki
Waham itu keyakinan yang salah dalam diri seseorang. Keyakinan seseorang
tidak semudah itu untuk kita ubah. Ada beberapa cara
yang benar-benar harus diperhatikan dalam mengubah keyakinan seseorang.
Untuk itu diperlukannya teknik komunikasi yang bertujuan untuk
mengubah cara pandang seseorang dengan waham.
Minimal wahamnya akan
berkurang.
Seseorang
berkata pada pada wanita paru baya yang menggunakan baju serba baru “baru kali
ini anda memakai baju baru” wanita paru baya pun menjawab “aku ini
artis baru, sudah
jadi idola banyak orang jadi aku harus selalu
pakai baju baru biar penggemarku banyak yang suka” lalu seseorang pun berkata lagi “ mana
mungkin orang sepertimu menjadi artis, kamu hanya bisa mengkhayal”
Ketika
berbicara dengan klien waham apa yang harus kita lakukan? apakah membenarkan
wahamnya atau justru melawan wahamnya?
Tidak kedua-duanya !!
Prinsip komunikasi dengan pasien waham
·
Tidak mengikuti atau membenarkan
wahamnya
Contoh :
X : Mbak saya ini nabi loh
Y : Oh iya hebat, bagaimana ya biar saya bisa masuk surga
?
Harusnya
X : Mbak saya ini nabi loh
Y : Setahu anda nabi terakhir itu siapa ?
X : Nabi Muhammad
Y : Ya benar. Nabi Muhammad nabi terakhir jadi tidak ada
lagi nabi-nabi setelah nabi muhammad
·
Tidak melawan wahamnya
Contoh :
X : Saya ini presiden di republik ini
Y : Mana mungkin orang seperti anda presiden. Anda itu
pasien di rumah sakit jiwa ini bukan presiden
Harusnya
X : Saya ini presiden di republik ini
Y : Biasanya seorang presiden itu tempat kerjanya dimana
X : Di istana presiden lah
Y : Iya benar tetapi bapak ini berada di rumah sakit jiwa,
Coba lihat foto itu (foto presiden) beliau adalah presiden kita saat ini yang
menjabat dari tahun 2019-2024. Presiden itu ada 1 di setiap negara
Berkomunikasi dengan pasien waham tidak boleh membenarkan
wahamnya maupun melawan wahamnya. Lalu apa yang harus di lakukan ? Ya kita
hanya perlu untuk mengembalikan orientasi dari pasien tersebut.
Saya berikan contoh lagi di bawah ini
X : Saya ini sudah meninggal mbak, tidak lagi hidup di
dunia
Y : Menurut bapak bagaimana ciri-ciri orang yang masih
hidup ?
X : Ya bernapas, makan dan minum
Y : Benar, coba bapak tempelkan jari di bawah hidung
bapak, apakah terasa ada hembusan pak ?
X: Iya
Y :Tadi pagi bapak sudah makan ?
X :Sudah
Y : Nah jadi kalau bapak masih bernpas dan asih makan itu
tandanya bapak masih hidup
Berkomunikasi
dengan pasien waham dapat menggunakan strategi pelaksanaan
SP 1 :Mengkaji waham yang di alami oleh klien dan
mengajarkan kepada klien apa itu waham bersamaan dengan mengembalikan orientasi
SP 2 :Mengajarkan kepada klien pentingnya meminum obat
dengan prinsip 5 benar dan mengajarkan efek jika putus obat
SP 3 :Mengidentifikasi kebutuhan pasien yang tidak
terpenuhi
SP 4 :Mengidentifikasi kemampuan positif dan
mempraktikkannya
No comments:
Post a Comment