Tuesday, December 17, 2019

Prinsip Komunikasi pada Penderita Waham


Komunikasi sangat diperlukan dalam berhubungan dengan orang lain. Dengan berkomunikasi seseorang bisa menyampaikan maksud dan tujuannya. Hal yang dahsyat dari komunikasi adalah komunikasi dapat menyembuhkan seseorang dari penyakit. Dengan berkomunikasi kita bisa membantu menyadarkan seseorang dari pikiran-pikiran yang tidak benar.

Waham adalah keyakinan yang salah yang tidak dapat dibenarkan dengan kenyataan. Seseorang meyakini suatu yang menurutnya benar tetapi tidak bisa di jelaskan dengan logika atau seseorang tidak mampu membedakan lamunan dan kenyataan. Orang dengan waham terjadi gangguan pada isi pikirnya. Pemikirannya berbeda dengan orang normal pada umumnya. Orang dengan waham sangat menyakini bahwa pemikirannya itu benar dan berusaha mengungkapkannya berulang-ulang agar orang lain juga mempercayainya.

Ketika kita dihadapkan dengan klien yang memiliki gangguan jiwa kita harus berhati-hati dalam berkomunikasi. Komunikasi yang salah justru tidak akan menyelesaikan permasalahan yang klien miliki
Waham itu keyakinan yang salah dalam diri seseorang. Keyakinan seseorang tidak semudah itu untuk kita ubah. Ada beberapa cara yang benar-benar harus diperhatikan dalam mengubah keyakinan seseorang. Untuk itu diperlukannya teknik komunikasi yang bertujuan untuk mengubah cara pandang seseorang dengan waham. Minimal wahamnya akan berkurang.

Seseorang berkata pada pada wanita paru baya yang menggunakan baju serba baru “baru kali ini anda memakai baju baru” wanita paru baya pun menjawab “aku ini artis baru, sudah jadi idola banyak orang jadi aku harus selalu pakai baju baru biar penggemarku banyak yang  suka” lalu seseorang pun berkata lagi “ mana mungkin orang sepertimu menjadi artis, kamu hanya bisa mengkhayal”

Ketika berbicara dengan klien waham apa yang harus kita lakukan? apakah membenarkan wahamnya atau justru melawan wahamnya?
Tidak kedua-duanya !!

Prinsip komunikasi dengan pasien waham
·          Tidak mengikuti atau membenarkan wahamnya
Contoh :
X : Mbak saya ini nabi loh
Y : Oh iya hebat, bagaimana ya biar saya bisa masuk surga ?

Harusnya
X : Mbak saya ini nabi loh
Y : Setahu anda nabi terakhir itu siapa ?
X : Nabi Muhammad
Y : Ya benar. Nabi Muhammad nabi terakhir jadi tidak ada lagi nabi-nabi setelah nabi muhammad

·         Tidak melawan wahamnya
Contoh :
X : Saya ini presiden di republik ini
Y : Mana mungkin orang seperti anda presiden. Anda itu pasien di rumah sakit jiwa ini bukan presiden

Harusnya
X : Saya ini presiden di republik ini
Y : Biasanya seorang presiden itu tempat kerjanya dimana
X : Di istana presiden lah
Y : Iya benar tetapi bapak ini berada di rumah sakit jiwa, Coba lihat foto itu (foto presiden) beliau adalah presiden kita saat ini yang menjabat dari tahun 2019-2024. Presiden itu ada 1 di setiap negara

Berkomunikasi dengan pasien waham tidak boleh membenarkan wahamnya maupun melawan wahamnya. Lalu apa yang harus di lakukan ? Ya kita hanya perlu untuk mengembalikan orientasi dari pasien tersebut.

Saya berikan contoh lagi di bawah ini
X : Saya ini sudah meninggal mbak, tidak lagi hidup di dunia
Y : Menurut bapak bagaimana ciri-ciri orang yang masih hidup ?
X : Ya bernapas, makan  dan minum
Y : Benar, coba bapak tempelkan jari di bawah hidung bapak, apakah terasa ada hembusan pak ?
X: Iya
Y :Tadi pagi bapak sudah makan ?
X :Sudah
Y : Nah jadi kalau bapak masih bernpas dan asih makan itu tandanya bapak masih hidup

Berkomunikasi dengan pasien waham dapat menggunakan strategi pelaksanaan
SP 1 :Mengkaji waham yang di alami oleh klien dan mengajarkan kepada klien apa itu waham bersamaan dengan mengembalikan orientasi
SP 2 :Mengajarkan kepada klien pentingnya meminum obat dengan prinsip 5 benar dan mengajarkan efek jika putus obat
SP 3 :Mengidentifikasi kebutuhan pasien yang tidak terpenuhi
SP 4 :Mengidentifikasi kemampuan positif dan mempraktikkannya

Jadi komunikasi pada penderita waham tidak mengikuti wahamnya dan tidak juga melawan wahamnya. Kita perlu mengembalikan orientasi penderita pada kehidupan yang nyata. 




No comments:

Post a Comment