https://youtu.be/W-Wn3Hq7z2Y
Apakah rumah kamu sudah sehat ?
Ternyata rumah itu bisa melindungi penghuninya dari
penyakit yang mematikan loh
Contohnya rumah yang sehat dapat mencegah penularan
dari penyakit TB Paru dan difteri yang sangat membahayakan. Selain itu juga
dapat mencegah penyakit infeksi lainnya.
Sangat berguna bukan rumah yang sehat itu
Jadi sebenarnya rumah sehat itu apa sih ?
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang
memenuhi syarat kesehatan
Lalu Apa saja syarat kesehatan untuk rumah sehat ?
syaratnya atap dan dinding kedap air, sanitasi tersedia, ventilasi yang baik, pencahayaan
yang cukup, lantai kedap air dan tidak berdebu dan luas bangunan yang sesuai
1. Lantai
Lantai rumah sehat sebaiknya kedap air dan tidak
lembab, tidak berdebu saat musim kemarau dan tidak basah saat musim hujan. Jadi
lantai yang baik itu terbuat dari apa ? nah saat ini sudah banyak beragam jenis
lantai mulai dari semen, ubin, keramik, atau kayu. Lantai yang terbuat dari
tanah tidak di anjurkan karena berbebu dan basah saat musim hujan tiba. Usahakan
agar lantai tidak basah dan berdebu untuk menghindari perkembangbiakan kuman. Lantai
yang basah dan berdebu akan menjadi sarang penyakit seperti Tb paru dan
difteri.
2. Atap
Umumnya masyarakat menggunakan genting sebagai atap
mereka. Atap genting ini cocok untuk daerah tropis. Atap harus tahan bocor
ketika di musim hujan agar air hujan tidak masuk kedalam rumah. Genting kaca
dapat di gunakan di dalam rumah terutama di perumahan yang padat penduduk. Genting
kaca dapat membantu sinar matahari masuk kedalam rumah yang bertujuan agar
rumah tidak lembab dan dapat membunuh kuman penyakit. Sebaiknya atap dari seng
atau abses di hindari karena akan menimbulkan suhu panas di dalam rumah dan
membuat ketidaknyamanan bagi penghuni rumah.
3. Dinding
Dinding rumah harus mampu menahan dari angin kencang,
hujan dan panas matahari agar dapat melindungi penghuninya. Selain itu dinding
juga harus kedap air agar tidak lembab dan tidak menjadi sarang penyakit.
4. Ventilasi
Ventilasi adalah bukaan yang dibuat pada dinding dan
atap rumah seperti pintu, jendela, dan lubang angin. Luas minimum ventilasi
adalah 10% atau 1/9 dari luas lantai. Ventilasi sebagai tempat masuknya cahaya dan
udara alami. Ventilasi akan mengatur aliran udara di dalam rumah dengan cara
memasukkan udara bersih (o2) dan mengeluarkan udara kotor (CO2). Pastikan bahwa
aliran udara di rumah mengalir dengan lancar dengan cara membuka
jendela, memasang lubang angin. Aliran udara yang lancar akan membawa kuman
penyakit yang berada di dalam rumah akan keluar rumah dan mati terkena sinar
matahari. Ventilasi yang tidak baik akan menghalangi pertukaran udara di dalam
rumah dengan lingkungan luar akibatnya udara di dalam rumah tidak dapat keluar
dengan baik
5. Cahaya
Cahaya pada rumah sehat dapat berasal dari cahaya
alami yaitu dari sinar matahari. Sinar matahari yang masuk kedalam rumah,
minimal selama 10 menit per hari dengan intensitas minimal 60 lux dan tidak
menyilaukan. Selain itu cahaya buatan dari
lampu juga di perlukan saat malam hari. Pencahayaan di rumah harus tepat yaitu
tidak terlalu gelap dan tidak terlalu terang. Jalan yang memungkinkan untuk
masuknya cahaya matahari, misalnya melalui jendela, lubang angin atau genting
kaca . Jika cahaya matahari kurang di dalam rumah maka akan menjadi tempat
perkembangan bibit penyakit, karena dapat meningkatkan daya tahan hidup bakteri di
ruangan yang lebih lembab. Kelembaban
rumah yang tinggi dapat mempengaruhi penurunan daya tahan tubuh seseorang yang
selanjutnya akan meningkatkan kerentanan tubuh terhadap penyakit terutama
penyakit infeksi. Sedangkan jika rumah terkena sinar matahari, kuman yang
berada di dalam rumah akan mati seiring dengan terpaparnya sinar matahari
karena kuman tidak tahan terkena sinar UV dari matahari. Selain itu sinar
matahari dapat mencegah kelembaban di dalam rumah.
6. Luas
bangunan
Luas kamar tidur minimal 8m2 dan di
anjurkan dalam 1 kamar tidur tidak ditempati lebih dari 2 orang. Ruangan rumah
sebaiknya cukup luas dan tidak padat huni (10m2 per
orang). Jika luas bangunan
terlalu sempit sedangkan jumlah penghuni rumah yang banyak maka akan
menyebabkan kurangnya o2 dan meningkat pula co2 di dalam rumah tersebut.
Terlebih lagi jika di dalam rumah tersebut ada yang menderita penyakit menular
maka akan mudah untuk menularkannya kepada orang di rumah tersebut.
7. Sanitasi
Rumah sehat tersedia sarana sanitasi meliputi :
Air bersih : penyediaan air bersih dengan kapasitas
minimal 60 liter per orang setiap harinya
Pembuangan kotoran : tidak mencemari sumber air, tidak
menimbulkan bau dan tidak mencemari permukaan tanah
Pembuangan sampah : sampah jangan dibuang sembarangan karena
akan menjadi sarang kuman. Jadi setiap rumah harus menyediakan bak sampah
sebagai penampung sampah
Rumah yang sehat akan
melindungi keluarga dari terpaparnya penyakit menular. Rumah yang sehat akan
melindungi dan memberikan kenyamanan bagi penghuni di dalamnya. Rumah sehat
cerminan dari tubuh yang sehat untuk itu jaga kesehatan rumah demi kesehatan
keluarga. Hal yang paling mudah untuk membuat rumah sehat adalah dengan membuka jendela setiap
harinya agar cahaya matahari dan aliran udara dapat masuk kedalam rumah dan
membunuh kuman-kuman penyebab penyakit.