Monday, February 24, 2020

Contoh Peran Perawat


Aplikasi Peran Perawat Gerontik pada Lansia dengan Insomnia di Panti Wredha

Contoh Kasus:
Seorang lansia X dititipkan oleh keluarganya di panti wredha dalam kurun waktu 2 minggu. Selama berada di panti wredha, lansia X terlihat sering terbangun di malam hari dan merasa sulit untuk jatuh tertidur. Lansia X mengatakan merasa lelah dan letih sepanjang hari dan merasa gelisah selama berada di panti.

Peran Perawat:


  1. Pemberi Asuhan keperawatan
Perawat melakukan pengkajian penyebab insomnia yang di alami oleh lansia, penyebabnya adalah lingkungan yang kurang nyaman dan kecemasan. Sehingga perawat memberikan intervensi berupa terapi komplementer yaitu masase dan aromaterapi. Masase yang diberikan untuk daerah kaki dan tangan dengan tujuan untuk merilekskan tubuh dan pikiran yang dapat mengurangi stres dan dapat memicu lepasnya endorfin yang akan membuat rasa nyaman. Sedangkan aromaterapi yang diberikan yaitu lavender yang berguna untuk melemaskan kerja urat-urat saraf dan otot-otot yang tegang. Menghirup aromaterapi lavender dapat menciptakan keadaan bersantai atau rileks sehingga membantu mengobati insomnia. Pemberian asuhan keperawatan tersebut membantu lansia untuk meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi insomnia.

  1. Pendidik
Perawat memberikan informasi dan pengetahuan mengenai insomnia dan akibatnya. Selain itu perawat menjelaskan hal hal yang sebaiknya lansia lakukan untuk mengurangi insomnia yang di alaminya. Edukasi tersebut meliputi membuat tempat tidur yang nyaman dengan mengatur suhu dan pencahayaan kamar, menjauhkan perangkat eletronik seperti HP, mematikan TV,radio atau alat komunikasi lainnya ketika hendak tidur, membuat tubuh rileks dengan melepaskan beban pikiran yang di alaminya. Informasi tersebut dapat di implementasikan oleh lansia untuk mengatasi insomnia.


  1. Motivator
Perawat memberikan dukungan kepada lansia untuk menjalani proses perawatan seperti antusias dalam menjalani intervensi yang dilakukan oleh perawat dan mengimplementasikan informasi yang telah diberikan olh perawat karena hal ini sangat berguna bagi dirinya sendiri.

  1. Advokasi
Perawat memberitahu kepada keluarga untuk berpartisipasi dalam menciptakan lingkungan yang nyaman untuk lansia seperti tidak membuat kegaduhan di malam hari yang dapat mengganggu lansia tidur. Lansia berhak untuk mendapatkan kualitas tidur baik yang diciptakan oleh keluarganya di rumah.

  1. Konselor
Perawat membantu lansia untuk memilih terapi komplementer yang akan dipilihnya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan lansia dalam menjalani proses terapi yang berguna untuk mengatasi insomnia. Perawat dapat memberikan pandangan positif dan negatif dari masing-masing terapi yang disediakan agar lansia memiliki gambaran tentang proses terapi yang akan dijalaninya.

  1. Peneliti
Perawat mengembangkan penelitian tentang intervensi masase sederhana yang dapat dilakukan oleh lansia maupun keluarganya sendiri ketika lansia berada di rumah sehingga perawat dapat menciptakan kemandirian pasien dan keluarganya. Masase sederhana ini akan dikembangkan dengan mengikuti prinsip aturan masase yang lebih di sederhanakan sehingga lebih mudah jika di aplikasikan oleh orang awam.

  1. Penemu kasus
Perawat menemukan kecemasan yang dialami oleh lansia sehingga menjadi salah satu penyebab lansia mengalami insomnia. Perawat melakukan tes kecemasan dengan menggunakan instrument HARS (Hamilton Rating Scale For Anxiety) dan ditemukan nilai kecemasan dengan skor 25 yang berarti mengalami kecemasan sedang.